Thank's for visit, hope this blog can be usefully and don't forget comment us

Senin, 30 Juli 2012

Sifat Koligatif Larutan


Molalitas (m)
Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut.
Molalitas dapat dinyatakan dengan rumus:
1000
m = mol




Keterangan: m = molalitas larutan (m)
p = massa pelarut (gram)
Mr = massa molekul relatif


Fraksi Mol (X)
Fraksi mol menyatakan perbandingan mol suatu zat dengan mol seluruh
zat dalam larutan. Dalam campuran zat A dengan zat B, maka fraksi mol
masing-masing zat dapat dinyatakan dengan:




Jumlah fraksi mol seluruh zat dalam larutan adalah 1.







B. Penurunan Tekanan Uap ( P)
Bila kita memanaskan air (atau zat yang dapat menguap lainnya) dalam ketel
yang tertutup, maka ketika air mendidih tutup ketel dapat terangkat, mengapa
hal ini terjadi? Apa sebenarnya yang menekan tutup ketel tersebut, air atau uap
airnya? Dalam ruang tertutup air akan menguap sampai ruangan tersebut jenuh,
yang disertai dengan pengembunan sehingga terjadi kesetimbangan air dengan
uap air.
H2O(l) H2O(g)
Perhatikan Gambar 1.1 Terjadinya uap air ini akan menimbulkan tekanan sehingga menekan ketel. Ketika air mendidih (suhu 100°C) banyak air yang menguap sehingga tekanan yang ditimbulkan lebih besar hingga tutup ketel terangkat. Tekanan yang ditimbulkan oleh uap jenuh air ini disebut tekanan uap jenuh air. Besarnya tekanan uap jenuh untuk setiap zat tidak sama, bergantung pada jenis zat dan suhu. Zat yang lebih sukar menguap, misalnya glukosa, garam, gliserol memiliki uap yang lebih kecil dibanding zat yang lebih mudah menguap, misalnya eter. Bila suhu dinaikkan, energi kinetik molekul-molekul zat bertambah sehingga semakin banyak molekul-molekul yang berubah menjadi gas akibatnya tekanan uap semakin besar. Perhatikan tekanan uap jenuh air pada berbagai suhu pada Tabel 1.1.







Tekanan uap larutan ideal dapat dihitung berdasar hukum Raoult “ Tiap
komponen dalam suatu larutan melakukan tekanan yang sama dengan fraksi
mol kali tekanan uap dari komponen (pelarut) murni”.
􀀠 􀁵 􀁱 P xt P dan 􀀠 􀁵 􀁱 P Xp P
􀀧P = P° – P
= P° – (Xp P°)
= P° – {(1 – Xt)P°}
= P° – {P° – Xt P°}, jadi 􀀧 􀀠 􀁵 􀁱 P Xt P
Keterangan : 􀀧P = penurunan tekanan uap
XP = fraksi mol pelarut
Xt = fraksi mol terlarut
P° = tekanan uap jenuh pelarut murni
P = tekanan uap larutan
Dari rumus di atas apa yang dapat Anda simpulkan tentang hubungan
penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut?
Hubungan tekanan uap jenuh larutan dengan tekanan uap jenuh
komponen-komponen pada larutan ideal (larutan-larutan encer)



Jika menurut sobat artikel ini bermanfaat, silahkan vote ke Lintas Berita agar artikel ini bisa di baca oleh orang lain.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls