Pernahkah kamu melihat orang-orang yang menangkap belalang untuk
dimasak, dan belalang itu ditusuk bagian perut (abdomen) nya? Apakah
kamu memperhatikan bahwa belalang yang ditusuk itu tidak pernah
berdarah-darah seperti halnya ketika kita melihat ayam yang disembelih?
Jika kamu memperhatikannya, mungkin kamu akan bertanya-tanya, apakah belalang dan serangga lainnya memiliki darah atau tidak? Jika tidak, lantas bagaimana mereka mendapat nutrisi dari makanan yang mereka makan?
Jawabannya, serangga tentu saja memiliki darah dan organ sirkulasi (peredaran darah). Organ sirkulasi pada serangga berupa jantung pembuluh dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang utama pada serangga ialah pembuluh darah dorsal (punggung) yang memanjang di sepanjang thorax (dada) dan abdomen (perut). Pada bagian abdomen, pembuluh darahnya terbagi menjadi beberapa gelembung. Gelembung-gelembung inilah yang dinamakan dengan jantung pembuluh. Tiap-tiap kamar atau gelembung pada jantung pembuluh ini memiliki sekat yang dinamakan ostia. Sekat ini mencegah darah mengalir balik ke jantung.
Jantung memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Berbeda dengan vertebrata, pembuluh aorta pada serangga memiliki ujung yang terbuka, sehingga darah mengalir ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah, melainkan beredar bebas dalam rongga tubuh (homocoel) dan langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Sistem seperti ini dinamakan sistem peredaran darah terbuka.
Lalu, kenapa kita tidak pernah melihat belalang yang berdarah-darah? Jawabannya bukan karena serangg itu kecil, sehingga darahnya tidak kelihatan. Darah serangga yang lebih dikenal dengan hemolimfe memang tidak berwarna merah, karena tidak mengandung hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen. Dengan demikian, berarti system peredaran darah pada serangga hanya berfungsi sebagai pengangkut sari-sari makanan, hormone, garam, dan sisa metabolism saja, sementara oksigen tidak diikat oleh darah. Selain itu, darah juga berfungsi untuk mengatur dan menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu lingkungannya.
Jika kamu memperhatikannya, mungkin kamu akan bertanya-tanya, apakah belalang dan serangga lainnya memiliki darah atau tidak? Jika tidak, lantas bagaimana mereka mendapat nutrisi dari makanan yang mereka makan?
Jawabannya, serangga tentu saja memiliki darah dan organ sirkulasi (peredaran darah). Organ sirkulasi pada serangga berupa jantung pembuluh dan pembuluh darah. Pembuluh darah yang utama pada serangga ialah pembuluh darah dorsal (punggung) yang memanjang di sepanjang thorax (dada) dan abdomen (perut). Pada bagian abdomen, pembuluh darahnya terbagi menjadi beberapa gelembung. Gelembung-gelembung inilah yang dinamakan dengan jantung pembuluh. Tiap-tiap kamar atau gelembung pada jantung pembuluh ini memiliki sekat yang dinamakan ostia. Sekat ini mencegah darah mengalir balik ke jantung.
Jantung memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta. Berbeda dengan vertebrata, pembuluh aorta pada serangga memiliki ujung yang terbuka, sehingga darah mengalir ke seluruh tubuh tanpa melalui pembuluh darah, melainkan beredar bebas dalam rongga tubuh (homocoel) dan langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Sistem seperti ini dinamakan sistem peredaran darah terbuka.
Darah membawa sari-sari makanan untuk
diedarkan ke sel-sel tubuh dan mengambil sisa metabolism dari sel-sel
tubuh tersebut untuk dibuang melalui sistem ekskresi. Darah yang beredar
di rongga tubuh kemudian masuk ke jantung pembuluh melalui
lubang-lubang halus pada pembuluhnya. Darah kemudian dipompa lagi ke
seluruh tubuh, begitu seterusnya.
Lalu, kenapa kita tidak pernah melihat belalang yang berdarah-darah? Jawabannya bukan karena serangg itu kecil, sehingga darahnya tidak kelihatan. Darah serangga yang lebih dikenal dengan hemolimfe memang tidak berwarna merah, karena tidak mengandung hemoglobin. Fungsi hemoglobin adalah untuk mengikat oksigen. Dengan demikian, berarti system peredaran darah pada serangga hanya berfungsi sebagai pengangkut sari-sari makanan, hormone, garam, dan sisa metabolism saja, sementara oksigen tidak diikat oleh darah. Selain itu, darah juga berfungsi untuk mengatur dan menyesuaikan suhu tubuh dengan suhu lingkungannya.
1 komentar:
bagus nih,, makasi brow
Posting Komentar