Thank's for visit, hope this blog can be usefully and don't forget comment us

Selasa, 08 November 2011

Sistem Sirkulasi pada Reptilia

Sistem Sirkulasi pada Reptil


Peredaran darah pada reptil merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah, selain itu karena darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali maka peredaran darah reptile disebut sebagai peredaran darah ganda. Peredaran darah ganda terdiri atas:

Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis. Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.


Tiga Pola Sistem Sirkulasi pada Superkelas Reptil

Sistem peredaran darah pada reptil tidak
bisa disamaratakan dalam satu model. Ini tidak begitu mengherankan mengingat keragaman morfologi, fisiologi dan perilaku yang ditemukan di dalam superkelas ini. Kita dapat membagi model jantung reptile ke dalam tiga pola; pola Squamata, pola Varanid, dan pola Crocodilian.


Pola Squamata

Pola ini ditandai dengan tiga ruang jantung (2 atria dan 1 ventrikel jantung). Atrium kanan menerima darah miskin oksigen lalu diteruskan ke cavum venosum ventrikel. Atrium kiri menerima darah kaya oksigen dari paru-paru lalu diteruskan ke cavum arteriosum. Kontraksi ventricular pada pola ini adalah tunggal, yang mana akan berakibat pada tercampurnya darah miskin oksigen dan darah kaya oksigen.

Pola Varanid

Kelompok kadal-kadalan/Varanida biasanya memiliki tingkat metabolism yang lebih tinggi dari reptile lainnya dan memilliki sedikit perbedaan struktur jantung. Pola ini memiliki karakteristik berjantung tiga ruang tetapi cavum venosum-nya lebih kecil dari pada cavum venosum pada pola Squamata. Selain itu peredaran darahnya ganda. Perbedaan ini mengurangi resiko pencampuran dari darah kaya oksigen dan darah miskin oksigen. Namun pencampuran masih dapat terjadi dalam beberapa keadaan.


Pola jantung Squamata dan Varanid

Pola Crocodilian

Pola ini merupakan karakteristik dari Crocodilian. Jantungnya terdiri dari empat ruangan (dua atria dan dua ventrikel), tetapi terdapat saluran sempit, yaitu foramen Panizza, yang menghubungkan dua arteri utama (arteri kanan dan arteri kiri). Dua system arteri ini muncul dari ruang ventrikel yang berbeda (arteri kiri dari ventrikel kanan, dan arteri kanan dari ventrikel kiri). Ini memberikan kesempatan bagi paru-paru untuk melakukan anoxia (mengurangi suplai oksigen pada jaringan tubuh) pada kondasi tertentu, misalnya ketika menyelam dalam air. Menurut para penyelam sukarelawan, buaya dapat diam dalam air selama 10-15 menit. Ketika buaya sedang bersembunyi dari mangsanya, kemampuan menyelam ini bisa lebih lama lagi, sekitar 30 menit atau lebih. Eksperimen menunjukkan bahwa kebanyakan buaya sebenarnya dapat bertahan di bawah air hingga 2 jam jika dalam keadaan tertekan.

Darah miskin oksigen dari tubuh di terima oleh atrium kanan dan di transport ke ventrikel kanan. Dari sana darah dipompa ke paru-paru dan kembali ke atrium kiri. Darah kaya akan oksigen ini kemudia di pompa oleh ventrikel kiri menuju seluruh tubuh.

Jantung pola Crocodilian

Walaupun system arteri kiri berasal dari ventrikel kanan, darah ini tersuplai oleh oksigen dari darah kaya oksigen di ventrikel kiri melalui foramen panizza. Karena tekanan
dalam system sirkulasi lebih tinggi dari sirkulasi paru-paru. Katup pada basal system arteri kiri tetap tertutup untuk menjaga darah tetap terpisah.

Ketika buaya menyelam, tekanan udara terbentuk dalam paru-paru, menurunkan aliran pada system paru-paru. Ini menurunkan jumlah darah yang mengalir ke paru-paru dan output dari ventrikel kanan langsung masuk ke system arteri kiri. Dengan cara ini, buaya mampu mencegah aliran darah ke paru-paru jika tidak diperlukan.

sumber:
http://faculty.weber.edu/jcavitt/reptilian_circulatory_system.htm http://tedbio.multiply.com/journal/item/19
http://www.experiencefestival.com/a/Circulatory_system_-_Closed_circulatory_system/id/5573408

1 komentar:

SNH mengatakan...

apakah ada organ lain yang menggantikan fungsi sekat pada pada jantung reptil yang belum sempurna?

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls